Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Posisi dan Tempat Meletakan Kedua Tangan Setelah Takbiratul Ihram

Tempat meletakan kedua Tangan dan posisi kedua tangan (Sedekap) Setelah Takbiratul Ihram dalam Shalat - Halo sahabat madinatuna! Setelah membahas bagaimana cara mengangkat takbiratul ihram kali ini saya akan membahas bagaimana posisi kedua tangan atau posisi sedekap setelah takbir ihram dalam shalat. Seringkali kita bingung dimanakah posisi menyimpan kedua tangan dalam shalat dan kedua posisi tangan itu sendiri. Karena memang caranya banyak yang berbeda di kalangan masyarakat muslim. Untuk lebih jelasnya kita lihat beberapa hadits Nabi Muhammad SAW.

Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah ra yang diterima dari Ibnu Mas'ud ra. Bahwa Rasulullah SAW setelah takbiratul ihram meletakan tangan kanan diatas tangan kiri. Beriku ini haditsnya:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ مَرَّ بِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا وَاضِعٌ يَدِي الْيُسْرَى عَلَى الْيُمْنَى فَأَخَذَ بِيَدِي الْيُمْنَى فَوَضَعَهَا عَلَى الْيُسْرَى

Dari Abdullah bin Mas'ud ia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melewatiku, sementara aku meletakkan tangan kiri di atas tangan kananku (dalam shalat), maka beliau meraih tangan kananku dan meletakkannya di atas tangan kiriku." (HR.Ibnu Majah)

عَلْقَمَةُ بْنُ وَائِلٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ قَائِمًا فِي الصَّلَاةِ قَبَضَ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ 

'Alqomah bin Wa'il dari bapaknya, dia berkata; "Aku melihat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam apabila berdiri untuk shalat beliau memegang tangan kirinya dengan tangan kanannya." (HR. Nasa’i)


Kesepakatan Ulama Tentang Posisi Kedua Tangan

Mayoritas para ulama bahwa meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri waktu berdiri dalam shalat adalah disyariatkan dan harus dilakukannya.

Posisi Tangan itu Meletakkan Atau Menggenggam ?

1. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan lengan kanan pada punggung telapak kirinya, pergelangan dan lengan kirinya, berdasar hadits:

عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ بِإِسْنَادِهِ وَمَعْنَاهُ قَالَ فِيهِ ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى ظَهْرِ كَفِّهِ الْيُسْرَى وَالرُّسْغِ وَالسَّاعِدِ

Dari 'Ashim bin Kulaib dengan isnad dan maknanya, (dalam haditsnya) dia mengatakan; "Kemudian beliau meletakkan tangan kanannya di atas punggung telapak tangan kirinya dan pergelangan tangan kirinya." (HR. Abu Dawud)

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ كَانَ النَّاسُ يُؤْمَرُونَ أَنْ يَضَعَ الرَّجُلُ الْيَدَ الْيُمْنَى عَلَى ذِرَاعِهِ الْيُسْرَى فِي الصَّلَاةِ

dari Sahl bin Sa'd berkata, "Orang-orang diperintahkan agar meletakkan tangan kanannya di atas lengan kiri dalam shalat." (HR. bukhari)

2.  Terkadang Rasulullah SAW menggenggam tangan kiri dengan tangan kanan, berdasrkan hadits yang diterima dari Ayahnya Alqamah ibnu Wail ra.:

عَلْقَمَةُ بْنُ وَائِلٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ قَائِمًا فِي الصَّلَاةِ قَبَضَ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ 

'Alqomah bin Wa'il dari bapaknya, dia berkata; "Aku melihat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam apabila berdiri untuk shalat beliau memegang tangan kirinya dengan tangan kanannya." (HR. Nasa’i)

Dimanakah Posisi Tempat Meletakkan Kedua Tangan Setelah Takbiratul Ihram?

Pertanyaan diatas merupakan persoalan yang menjadi perselisihan di kalangan ulama. Sebabnya ialah ditemukannya banyak hadits yang tidak menjelaskan secara detail mengenai posisi tangan Rasulullah saw. Dalam kitab-kitab hadits Bukhari dan Muslim hanya ada satu hadits yang menjelaskan secara meyakinkan perihal posisi tangan Rasulullah saw yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Khuzaimah. Namun hadits tersebut ternyata tidak banyak dikutip oleh Imam-imam besar seperti Imam Syafi’i, Imam Maliki, Imam Hanafi dan Imam Hambali radiyallahiu 'anhum.

Dalam perkembangannya ada beberapa cara atau posisi meletakan kedua tangan beriku ini:

1. Meletakkan Kedua Tangan Di Bawah Pusar

Cara ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW berikut ini:

Dari Ali bin Abi Thalib radiyallahu anhu, ia berkata: Diantara sunnah dalam shalat adalah meletakkan telapak tangan di bawah pusar.” (HR. Abu Dawud, Ad-Daruquthi dan Al-Baihaqi).

Cara ini dianut oleh Imam Abu Hanifah dan Sufyan Ats-Tsauri.
Menurut imam An-Nawawi dalam kitab Al-Majmu Jilid III hadits ini merupakan hadits yang lemah (dhaif), karena hadits ini diriwayatkan oleh Abdurrahman bin Ishak Al-Wasithi, sedangkan ia adalah perawi dhaif menurut kesepakatan dari para ulama hadits dalam bidang jarh wa ta’dil.
Menurut Al-Baihaqi, “Sanadnya tidak kuat, karena Abdurrahman bin Ishak Al-Wasithi adalah perawi yang matruk.”

Menurut Aini Al-Hanafi dalam kitab ‘Umdatul Qari’ jilid IV; ini adalah perkataan Ali bin Abi Thalib dari periwatannya kepada Rasulullah tidak benar.

Dan dari Anas radhiyallahu anhu, ia berkata, “Diantara sikap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah meletakkan tangan kanan di atas tangan kirinya di bawah pusar.” Ini juga hadits yang dhaif (tidak ada sanadnya), kedhaifan hadits ini diterangkan oleh Ibnu Hazm dalam kitab Al-Muhalla jilid IV.

2. Meletakkan Kedua Tangan Di Atas Dada

Dari Wail bin Hajar, ia berkata, “Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat. Beliau meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya dan diletakkan di dadanya.” (HR. Ibnu Khuzaimah, shahih)

Oleh Syaikh Al-Albani dalam kitabnya Sifat Shalat Nabi menyebutkan bahwa makna dada adalah dada kita ini, jadi bukan di atas pusar tapi tetap di atas dada.

Dan mengomentari kedudukan hadits ini, penulis kitab Nailul Authar Imam Asy-Syaukani mengatakan bahwa, “Hadits ini adalah hadits paling kuat dalam babnya yang menerangkan tentang posisi tangan saat shalat.”

Imam Mawarzi dalam Kitab Masa’il, berkata: “Imam Ishaq bin Rahawaih meriwayatkan hadits secara mutawatir kepada kami, Beliau mengangkat kedua tangannya ketika berdo’a qunut dan melakukan qunut sebelum ruku’. Beliau menyedekapkan tangannya berdekatan dengan teteknya.“

Pendapat yang semacam ini juga dikemukakan oleh Qadhi ‘Iyadh al- Maliki dalam bab Mustahabatu ash-Shalat pada Kitab Al I’lam, beliau berkata: “Dia (Imam Ishaq bin Rahawaih) meletakkan tangan kanan pada punggung tangan kiri di dada.“

3. Meletakkan Kedua Tangan Di Antara Pusar Dan Dada

Dari Ibnu Jabir Adh-Dhabbi dari Bapaknya, ia berkata:“Bahwa Ali radhiyallahu anhu (ketika bersedekap) memegang tangan kirinya dengan tangan kanannya pada daerah antara lengan tangan dengan sikunya di atas pusarnya.” (HR. Abu Dawud)

Cara ini dilakukan oleh Imam Syafi’i (meletakkan kedua tangan sedikit di bawah dada dan di atas pusar ) dan jumhur ulama.

Sungguhpun ada hadits dari Wail yang diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah yang secara tegas mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan kedua tangannya di atas dadanya, namun ulama besar lebih banyak memilih cara ini. Hal ini disebabkan karena hanya dalam shahih Ibnu Khuzaimah-lah, terdapat riwayat Wail menyatakan secara tegas posisi tangan di atas dada. Padahal hadits yang sama dalam kitab-kitab yang sudah diakui keshahihannya, yaitu dalam kitab Bukhari dan Muslim, riwayat Wail tidak menceritakan secara detail posisi tangan diletakkan setelah takbiratul ihram.

Para ulama pendukung cara ini berpendapat, bahwa meletakkan kedua tangan di daerah antara bawah dada dan pusar mempunyai hikmah yang sangat besar.

Pengarang kitab Faedul Qodir, Abdul Rauf al-Manawi, mengatakan bahwa ada hikmah yang terdalam dalam meletakkan kedua tangan di bawah dada. Kenapa diantara pusar dan dada? inilah alasannya:

  1. Antara pusar dan dada merupakan tempatnya Hati
  2. Anggota badan yang paling mulia, dan di dalam hatilah tempatnya niat. Sedangkan Niat sangat berhubungan dengan kekhusyu’an shalat.

Kesimpulan

Yang pertama bahwa posisi kedua tangan setelah takbiratul ihram, bahwa mayoritas ulama posisi tangan kanan diatas tangan kiri.

Yang kedua, tempat meletakan kedua tangan yang lebih utama ialah di antara pusar dan dada. Cara Inilah para ulama mengamalkannya sehingga kekhusuan shalat akan terjaga.

Demikian Penjelasan Posisi dan Tempat Meletakan Kedua Tangan Setelah Takbiratul Ihram. Semoga kita selalu menjaga shalat sesuai yang diajarkan oleh baginda Rasulillah SAW dan para ulama sehingga akan terasa nikmat shalat yang sebenarnya. Semoga bermanfaat, amiin.

Post a Comment for "Posisi dan Tempat Meletakan Kedua Tangan Setelah Takbiratul Ihram "